Menjelajahi keindahan alam di Sumatera Barat, mulai dari keindahan gunung-gunung, danau yang memukau, hingga sawah padi yang hijau, serta makanan yang lazat. Tahun baru membuka lembaran perjalanan saya ke Sumatera Barat iaitu Bukit Tinggi, Padang dan Solok pada 7 hingga 13 Februari yang lalu. Perancangan ini dibuat 2 bulan sebelumnya yaitu pada Disember tahun lepas. Saya pernah ke sini pada 10 tahun yang lalu dan alhamdulillah kembali lagi ke sini.
Perjalanan Menuju Padang
-
Penerbangan
Pesawat saya bertolak ke Padang pada pukul 3.30 petang dan perjalanan hanya mengambil masa 1 jam sahaja. Baru je mata nak terlelap, tiba-tiba dah sampai.
-
Pemandangan Gunung Marapi
Saya menempah tempat duduk di sebelah kanan pesawat sewaktu ke Padang untuk melihat Gunung Berapi Marapi dari atas pesawat. Pemandangan yang menakjubkan. Tempat duduk 20A, 20B dan 20C. Masih kelihatan gunung tersebut asapnya kerana baru meletus beberapa bulan sebelumnya.
-
Tiba di Padang
Setibanya di Padang, saya disambut oleh supir yang sudah menunggu di bahagian ketibaan di lapangan terbang.
Kuliner Khas Padang
-
Restoran Lamunan Ombak
Destinasi yang pertama ialah Restoran Padang di Restoran Lamunan Ombak. Perjalanan dari airport mengambil masa sekitar 1 jam.
-
Restoran Simpang Raya
-
Restoran
-
Konsep Hidangan
Makanan Padang memang terkenal dengan konsepnya yang menghidang semua hidangan di atas meja. Kita boleh memilih makanan yang kita inginkan dan hati-hati kerana jika disentuh ia tetap akan dikira.
-
Mata Wang
Mata wang rupiah lebih rendah dibangkan ringgit jadi agak mewah berbelanja di sini.
Selepas makan saya bergerak terus ke Bukit Tinggi dalam 2 jam perjalanan. Selama 7 hari di sini saya menetap di Hotel Grand Gallery, Bukit Tinggi.
Harga hotel semalam cuma RM150 dapat bilik yang luas siap balkoni di luar bilik. Saya tambah extra bed pun baru 100,000 rupiah bersamaan dengan RM30. Selama menginap di sini suasana dan suhu sangat nyaman dan selesa serta memuaskan. Selama di Bukit Tinggi kami menjelajah beberapa tempat menarik antaranya Jam Gadang sebuah landmark yang terkenal.
Puncak Lawang
Danau Maninjau
Lembah Anai
Lembah Harau
Selain mengunjungi Padang dan Bukit Tinggi, perjalanan saya ekplorasi ke daerah lain iaitu Alahan Panjang sebuah kota kecil yang terletak di Solok Selatan. Alahan Panjang terkenal dengan keindahan panorama alamnya terutamanya pemandangan kebun teh yang luas . Kami menikmati perjalanan menyusuri perkebunan teh yang hijau, menikmatibudara segar pergunungan dan panorama yang menakjubkan seakan berada di Eropah.
Seterusnya kami ke Danau Singkarak danau terbesar di Sumatera Barat. Danau ini memiliki pesona alam yang memukau dengan airnya yang jernih dan pemandangan pergunungan yang mengelilinya.
Kemudian ke Lembah Harau sebuah lembah yang terkenal dengan keindahan alamnya. Lembah ini dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan sungai yang mengalir menciptakan suasana yang tenang dan damai. Seterusnya Lembah Anai sebuah lembah yang terkenal dengan air terjunnya. Terletak di tengah-tengah hutan dan sangat nyaman.
Di Padang saya ke Masjid Raya sebuah masjid yang megah dan indah yang menjadi salah satu landmark kota Padang. Masjid ini terletak di pusat kota, dengan arsitektur yang menggabungkan gaya arsitektur Melayu tradisional dengan sentuhan modern. Masjid ini memiliki kubah yang besar dan menara yang menjulang tinggi, menciptakan pemandangan yang mengesankan.Kami berkesempatan untuk mengunjungi masjid ini dan kami terkesan dengan keindahan dan ketenangan di dalamnya. Interior masjid ini sangat indah, dengan dekorasi yang kaya dan detail yang dipahat dengan indah. Kami juga berkesempatan untuk bertemu dengan beberapa warga setempat yang ramah dan berinteraksi dengan mereka, merasakan keramahan dan kehangatan budaya Islam di Sumatera Barat.
Salah satu landmark yang kami kunjungi adalah Jembatan Siti Nurbaya, yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 300 meter dan membentang melintasi Sungai Batang Arau, menghubungkan dua bagian kota Padang. Namanya diambil dari tokoh fiksi terkenal dalam novel karya Marah Rusli yang berjudul “Siti Nurbaya”, yang dianggap sebagai simbol cinta dan kesetiaan.
Kembali ke Padang untuk penerbangan pulang, kami membawa pulang banyak kenangan indah dan pengalaman yang tak terlupakan dari Sumatera Barat. Dari keindahan alamnya yang memukau hingga kelezatan kuliner Padangnya yang terkenal, perjalanan ini benar-benar menjadi petualangan yang berkesan bagi kami. Kami merasa sangat bersyukur telah memiliki kesempatan untuk menjelajahi wilayah yang luar biasa ini, dan kami berharap bisa kembali lagi suatu hari nanti untuk mengalami lebih banyak petualangan yang menakjubkan.